Sabtu, 02 September 2017

Kelinci, Sumber Daging Konsumsi dan Hewan Peliharaan

Kelinci merupakan hewan menyusui ( mamalia ) dari famili Leporidae. Keberadaan kelinci dapat di temukan di berbagai belahan dunia. Pada asalnya, kelinci adalah binatang liar yang hidup di Afrika hingga daratan Eropa. Tahun 1912, kelinci di golongkan pada ordo Lagomorpha. Ordo dapat di bedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae, jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci).

Menurut B. Sarwono, pada tahun 1982 pemerintah Indonesia pernah menganjurkan agar kelinci dikembangbiakkan sebagai ternak daging untuk meningkatkan mutu gizi masyarakat. Namun, usaha tersebut gagal karena kelinci berkembang menjadi komuditas mahal, terutama harga bibitnya. Namun apa pun yang terjadi, ternyata kelinci masih tetap menarik perhatian orang.

Binatang yang memiliki telingan lebar dan panjang ini memiliki peluang bisnis yang sangat menarik, terutama ternak kelinci sebagai sumber daging konsumsi, fur (kulit dan bulu), serta binatang kesayangan. Banyak kelinci ras yang memiliki bulu indah sehingga tidak sedikit orang yang memelihara kelinci sebagai binatang hias peliharaan.

Seperti halnya tikus, kelinci sangat cepat berkembangbiak. Jika dikelola dengan benar dan intensif, kelinci dapat melahirkan 4 hingga 6 kali dalam setahun. Sekali mengandung dapat melahirkan 4 hingga 11 ekor (rata-rata 8 ekor). Idealnya 6 ekor anak sesuai dengan banyaknya puting susu induknya.

B. Sarwono menambahkan, di Indonesia, peternakan kelinci masih merupakan peternakan keluarga yang sifatnya sambilan. Kegiatan budidaya dan manajemennya masih sangat sederhana. Sebagai alternative, usaha peternakan kelinci sebenarnya dapat dikembangkan dalam bentuk perusahaan peternakan. Sasarannya produksi kelinci dapat ditingkatkan sesuai dengan target, mutu, dan permintaan pasar yang berkembang.

Blog kelinci potong dan hias ini dipublikasikan untuk menyajikan berbagai informasi tentang kelinci. Baik pengenalan jenis dan potensinya, teknologi budidayanya secara intensif, maupun berbagai masalah lain yang berkaitan dengan usaha peternakan kelinci.

Kehadiran Blog kelincium.blogspot.com ini di dasari keinginan penulis untuk berternak kelinci sejak usia dini dan sumber bacaan sendiri mengambil dari berbagai referensi buku tentang budidaya ternak kelinci.

Mudah-mudahan kehadiran Blog ini menambah khazanah informasi mengenai budidaya ternak kelinci, dan semoga penulis bisa terus mengupdate tulisan-tulisan mengenai kelinci.
Previous Post
First

0 komentar: